Minggu, 14 Agustus 2011

LP Adisson (lanjutan )


E. Tanda dan Gejala
            Menurut Saputra dan Tjokroprawiro (2010) Gejala umum pada penyakit addison diantaranya :
1.    Hipotensi
2.    Pusing
3.    Hiperpigmentasi
4.    Hipoglikemia
5.    Keringat dingin
6.    Gemetar
7.    Penurunan BB
8.    Mual muntah
9.    Anoreksia
10. Kelemahan otot
11. Kelelahan
12. Dehidrasi
13. Mudah tersinggung
14. Cemas

F.  Pemeriksaan Penunjang
            Menurut Saputra dan Tjokroprawiro (2010) evaluasi diagnosis yang dilakukan seperti :
1. Kadar Kortisol
Kadar kortisol dalam darah pada jam 08.00 pagi normal 6—20 mg%, dan kurang dari 8 mg% pada waktu tengah malam, pada penyakit Addison kadar kortisol plasma pada jam 08.00 pagi kurang dari 5 mg%
2. Kadar hormon Adrenokortikotropik
Pemeriksaan kadar hormon adrenokortikotropik plasma dapat digunakan untuk membedakan antara insufisiensi korteks adrenal primer dan sekunder. Harga normal hormon adrenokortikotropik plasma 0,1 -- 0.4 m Unit per 100 ml plasma. Pada insufisiensi korteks adrenal primer kadar hormone adreno kortikotropik plasma lebih besar dari 8,2 m Unit per 100 ml plasma  dengan pemberian 10 mg hidrokortison, kadar hormon adreno kortikotropik akan menurun dan meningkat lagi setelah injeksi dihentikan.
3. Rasio natrium serum dibanding kalium
Pada penyakit Addison, didapatkan pengeluaran natrium dan retensi kalium karena menurunnya hormon mineralokortikoid, di mana kadar natrium serum kurang dari 142 mEq/1, dan kadar kalium serum lebih besar dari 4,5 mEq/1. Rasio natrium serum dibanding kalium normal 30 -- 35, bila rasio kurang dari 30 berarti terdapat insufisiensi korteks adrenal
4.  Mengukur kadar 17 hidroksikortikoid dalam urin dengan "Porter Silber Chromogen".
Harga normal 17 hidroksikortikoid urin = 4 -- 10 mg/24 jam. Pada insufisiensi korteks adrenal, kadar 17 hidroksikortikoid urin kurang dari 4 mg/24 jam. Dengan pemberian ACTH/ kosintropin pada insufisiensi korteks adrenal primer tak ada kenaikan dari 17 hidroksikortikoid, sedang pada insufisiensi korteks adrenal sekunder kadar 17 hidroksikortikoid urin meningkat
5. Mengukur kadar 17 hidroksikortikoid plasma dengan"Porter Silber Chromogen"
Kadar normal 8--20 Ug/100 ml (pagi) dan akan turun 50% waktu sore. Pada insufisiensi korteks adrenal, kadar 17 hidroksikortikoid plasma kurang dari 8 Ug/100 ml
.6. Tes ACTH/Kortrosin
1) Plasma ACTH Tes
Diambil plasma dalam keadaan puasa, kemudian diukur kadar 17 hidroksikortikoid dengan cara Porter Silber Chromogen. Kemudian disuntik 25 unit ACTH atau 0,25 mg kortrosin intramuskuler, lalu diambil darah setelah 30 dan 60 menit. Pada insufisiensi korteks adrenal primer kenaikan plasma kortikoid kurang dari 10 Ug per 100 ml
2) Tes ACTH Urin
25 unit ACTH atau 0,25 mg kortrosin dilarutkan dalam 500--1.000 ml larutan salin kemudian diberikan secara intravena selama 8 jam, diukur kadar 17 hidroksikortikoid urin per 24 jam sebelum dan sesudah tes. Pada penyakit Addison tidak terdapat kenaikan 17 hidroksikortikoid urin setelah pemberian ACTH
7. Repeated 8 Hour ACTH Test"
25 unit ACTH atau 0,25 mg kortrosin dalam 500--1.000 ml larutan salin di infus selama 8 jam, hal ini dikerjakan selama 3 hari berturut-turut, kemudian diukur ekskresi 17 hidroksikortikoid urin/24 jam. Pada insufisiensi korteks adrenal primer tidak didapat kenaikan ekskresi 17 hidroksikortikoid urin/24 jam


8. Water Load Test" (Robinson -- Kepler -- Power Test)
Tes ini kurang spesifik, tetapi dapat digunakan apabila tidak da fasilitas pemeriksaan hormon kortisol dan lainnya. Penderita diberi air minum dengan dosis 20 ml per kg berat badan, kemudian urin ditampung selama 4 jam, pada hipofungsi korteks adrenal ekskresi air kurang 80% dari dosis total air yang diminum, dan akan kembali normal apabila diberi 100 mg hidrokortison sebelum tes
9.  Diagnostik " therapeutic trial with D.C.A."
2,5 mg Desoksikortikosteron asetat (D.C.A.) disuntikkan tiap hari selama 10 hari, kemudian diberi plasebo. Pada penyakit Addison akan tampak perbaikan klinis dan timbul relaps setelah injeksi dihentikan

G.    Penatalaksanaan
Pengobatan penyakit Addison melibatkan penggantian yang hilang atau rendahnya tingkat kortisol. Dalam kasus Addisonian krisis, ini akan dicapai dengan menyuntikkan steroid melalui jarum ditempatkan dalam vena (intravena atau IV). Dehidrasi dan kehilangan garam akan juga diperlakukan dengan memberikan solusi yang seimbang dengan hati-hati melalui IV. Dangerously tekanan darah rendah mungkin memerlukan pengobatan khusus untuk meningkatkan steroid

H.  Prognosa
Pasien yang ditangani dengan baik, pasien dapat mengharapkan untuk menikmati masa hidup yang normal. Tanpa pengobatan, atau dengan perlakuan kurang lancar, pasien selalu berisiko terkena krisis Addisonian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar